"Anda Bisa Menunda Untuk Berubah Karena Banyaknya Urusan. Tapi Hidup Tidak Pernah Menunda Urusannya Untuk Menunggu Anda Berubah."
Jangan membandingkan dirimu dengan orang lain. Iri hati hanya membuat jiwamu gelisah. Jadi diri sendiri

Read more: http://mp3indodownload.blogspot.com/2011/09/kata-mutiara-terbaru-2011.html#ixzz2CS00HcSi

Jangan membandingkan dirimu dengan orang lain. Iri hati hanya membuat jiwamu gelisah. Jadi diri sendiri

Read more: http://mp3indodownload.blogspot.com/2011/09/kata-mutiara-terbaru-2011.html#ixzz2CS00HcSi

Jangan membandingkan dirimu dengan orang lain. Iri hati hanya membuat jiwamu gelisah. Jadi diri sendiri

Read more: http://mp3indodownload.blogspot.com/2011/09/kata-mutiara-terbaru-2011.html#ixzz2CS00HcSi

Wednesday, November 28, 2012

Tingkatkan SQ anak :D


Anak-anak adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan kita. Dalam masa ini peran orang tua sangatlah penting untuk membangun karakter dari anak tersebut. Pribahasa yang mengatakan “Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya” memang benar adanya, turunan dan didikan dari orang tua menentukan masa depan si anak. Begitu pula dengan akal pikiran dan emosi si anak. Dengan kata lain peran orang tua juga turut membentuk karakter kecerdasan IQ, EQ, dan SQ yang dimiliki oleh seorang anak. Nah bagi orang tua yang sedang dan dalam proses mendidik anaknya mungkin artikel ini akan bermanfaat untuk dibaca, dan bagi teman-teman yang belum memiliki anak ini bisa dijadikan referensi bacaan dan menambah pengetahuan pastiya. Saya mencontek dari Bapak Muhsin Hariyanto dalam website qur’anicstudy.com kiat-kiat untuk meningkatkan SQ anak adalah :
  • 1.  Jadilah kita “gembala spiritual” yang baik;
  • 2.  Bantulah anak untuk merumuskan “misi” hidupnya;
  • 3.  Baca kitab suci bersama-sama dan jelaskan maknanya dalam kehidupan kita;
  • 4.  Ceritakan kisah-kisah agung dari tokoh-tokoh spiritual;
  • 5.  Diskusikan berbagai persoalan dengan perspektif ruhaniah;
  • 6.  Libatkan anak dalam kegiatan-kegiatan ritual keagamaan;
  • 7.  Bacakan puisi-puisi, atau lagu-lagu yang spiritual dan inspirasional
  • 8.  Bawa anak untuk menikmati keindahan alam;
  • 9.  Bawa anak ke tempat-tempat orang yang menderita;
  • 10.Ikut-sertakan anak dalam kegiatan-kegiatan sosial.
Dari kiat-kiat diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua diwajibkan untuk menjadi gembala spiritual bagi anaknya. Artinya orang tua harus mendapatkan kematangan SQ yang tinggi agar si anak nantinya dapat meniru orang tuanya, karena biasanya anak akan menirukan tingkah laku dari orang tuanya. Tugas orang tua yang lain adalah membantu anak merumuskan misi hidupnya, mau jadi apa dia kelak, apa tujuan dia hidup di dunia, apa tujuan dia sekolah, mau kemana setelah dia lulus sekolah, mau bekerja apa, dan hal-hal yang lainnya.
Membaca, mengkaji, dan mengamalkan Al Qur’an adalah salah satu kewajiban umat Islam, jadi hendaklah orang tua mulai mengamalkan anaknya untuk membaca bahkan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu didalam Al Qur’an juga banyak terdapat berbagai kisah nabi dan rasul yang dapat orang tua ceritakan untuk si anak agar nantinya kisah-kisah itu bisa menjadi motivasi dan teladan baginya.
Anak ada dalam masa pertumbuhan, jadi ada baiknya sebagai orang tua mengikutkan anak dalam berbagai kegiatan keagamaan sejak dini agar ia semakin mencintai Tuhan dan agamanya. Dalam hal menghadapi masalah ada baiknya si anak dibantu penyelesaiannya dengan mengkaitkannya dengan perspektif ruhaniyah, artinya semua merujuk pada hukum dan aturan Tuhan Yang Maha Esa.
Biasakan anak untuk mendengar, melihat, membaca dan berbicara dengan sesuatu yang baik. Biasakan anak membaca dan mendengarkan puisi-puisi  dan syair Islami. Bawa juga anak ke tempat-tempat alam yang indah agar ia makin mengetahui keagungan dan kebesaran Tuhan, serta ke tempat masyarakat fakir miskin agar ia makin bersyukur terhadap hidupnya dan rendah hatinya dengan memberi bantuan kepada para fakir miskin. Sekian post dari saya, semoga bermanfaat!

Sunday, November 25, 2012

Hubungan IQ, EQ, dan SQ

IQ (Intelligence Quotient) adalah kemampuan nalar manusia, yaitu kemampuan untuk menganalisis, menentukan, memahami, menentukan sebab-akibat, berfikir abstrak, berbahasa, memvisualisasikan sesuatu. IQ ini pada mulanya dipandang sebagai penentu keberhasilan seorang. Namun pada perkembangan IQ tidak lagi digunakan sebagai acuan paling dasar untuk menentukan keberhasilan manusia karena kecerdasan seseorang tidak dapat dilihat hanya dari kecerdasan otaknya saja.
EQ (Emosional Quotient) adalah pengetahuan mengenai diri sendiri, kesadaran diri, kepekaan social, empati dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Penggabungan pemikiran otak kiri (IQ) dan perasaan otak kanan (EQ) akan membuat keseimbangan didalam diri manusia dengan baik.
Dalam jangka panjang, kecerdasan emosional ini akan menjadi penentu keberhasilan individu , relasi dan dalam kepemiminan dibanding dengan kecerdasan intelektual (nalar IQ). Namun akan lebih baik jika manusia seimbang IQ dan EQ nya.
SQ (Spiritual Quotient) adalah pusat dari kecerdasan IQ dan EQ, dimana SQ ini yang akan mengarahkan kecerdasan yang lain. Jika SQ kita tinggi tentu kecerdasan IQ dan EQ kita akan terarah kedalam kebaikan dan membawa manfaat kepada orang lain. Dan jika sebaiknya SQ kita rendah pengetahuan kita akan membawa dampak buruk pada orang lain. Sebagai contoh ada teman kita yang nilai rata-ratanya selalu bagus, tingat emosionalnya selalu bisa diatur dengan baik tetapi SQ dia rendah, maka mungkin saja kecerdasan yang dia miliki tidak akan membawa dampak baik pada orang lain. Bisa dikatakan akan merugikan, yang paling ekstrem kecerdasannya digunakan untuk mencuri dan membobol bank, dll.
IQ, EQ, dan SQ adalah 3 buah gabungan yang tidak bisa dipisahkan. Dalam hidup manusia, kecerdasan intelijen tidak akan sempurna tanpa kecerdasan emsional, dan tidak akan sempurna jika tidak dibarengi dengan kecerdasan spiritual. Manusia diberi oleh Tuhan 2 buah harta benda yang sangat amat bernilai harganya, yakni akal pikiran dan hati nurani. Lewat keduanya lah manusia di wajibkan untuk menjadi pemimpin dimuka bumi. Sesuatu yang baik adalah sesuatu yang dikerjakan secara seimbang, begitu pula dengan manusia. Seimbangnya IQ, EQ, dan SQ akan membuat jiwa kita menjadi lebih seimbang dalam menjalani hidup.

Tuesday, November 20, 2012

Alhamdulillah yah cecuatu


Hai semuanya apa kabar?:D
Seneng banget bisa ngepost lagi. Kalo sebelumnya udah banyak banget post an tentang kecerdasan spiritual, baik pengertian, fungsi, tujuan, ataupun cara meningkatkan SQ kita sendiri, nah kali ini saya mau nge post masih tentang kecerdasan spiritual juga tapi kita sharing aja yah 
Saya sendiri sebenarnya masih jauh sekali untuk mendapatkan kecerdasan spiritual yang bias dikatakan wow! Jujur, kecerdasan spiritual saya masih amat sangat sedikit sekali di bandingkan dengan orang lain. Tapi saya selalu dan selalu berpikir bahwa tidak baik membandingkan diri sendiri dengan orang lain bukan? Jadi saya hanya bias berpikir positif, just thinking positif kalo bahasa tradisionalnya haha
Alhamdulillah banget walaupun saya jauh dari keluarga yang bias mengingatkan saya untuk beribadah, tapi disini tepatnya di Jatinangor lebih spesifiknya di UNPAD dan lebih khususnya di Asrama Padjadjaran 2, saya selalu di ingatkan oleh Allah SWT untuk selalu beribadah kepadaNya, di ingatkan secara langsung dan tidak langsung. Jika dengan secara langsung melalui hati saya sendiri, dan tidak langsung melalui perkataan teman saya yang baik hati dan hal-hal lain yang terjadi di sekitar saya, saya merasa amat beruntung karena masih diberi kemudahan oleh Allah untuk senantiasa beribadah kepadaNya. Terkadang saya  melihat dan berpikir bagaimana dengan nasip saudara-saudara semuslim lainnya yang teramat susah untuk beribadah. Alhamdulillah terima kasih ya Allah :’)

Sunday, November 18, 2012

Bagaimana meningkatkan SQ kita?


Kini pelatihan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual semakin mudah ditemukan (lihat boks “Cara praktis cerdas spiritual” dan “Cerdas emosi dan spiritual lewat sembilan jalan”). Masih menurut DR Jalaluddin Rakhmat, mengikuti training bisa saja membantu mempengaruhi kecerdasan spiritual selama konsepnya benar. Keberhasilan seseorang belajar lewat training dapat dilihat jika setelah mengikuti training hidupnya berubah menjadi positif yang tadinya depresi atau menderita kecemasan, ketakutan pada masa depan, kebingungan, lalu menjadi bahagia. Selain melalui training, setiap orang dapat meningkatkan kecerdasan spiritual dengan merenung pada diri sendiri tentang refleksi pada tingkah laku sendiri, bahkan terkadang ada orang yang meningkat kecerdasan spiritualnya setelah ia menonton video motivasi dan lain sebagainya.
Menurut Erbe Sentanu dari Katahati Institute, kecerdasan spiritual itu mempunyai banyak konsep, kiat, dan caranya. “Saya sendiri selalu melihat ke sisi pragmatis dan empirisnya,” katanya. Orang yang cerdas secara spiritual itu bagaimana sih rasanya? Otak dan tubuhnya beroperasi seperti apa?
“Buat saya cerdas secara spiritual atau dekat dengan Tuhan itu harus dibuktikan dengan berada di zona ikhlas yang mensyaratkan tiga hal, yaitu gelornbang otaknya harus lebih banyak dalam posisi Alfa dan Tetha, kemudian sistem perkabelan otaknya (neuropeptide) serasi dan memunculkan perasaan tertentu kepada Tuhan, lalu tubuhnya harus cukup mengandung hormon serotonin, endorfin, dan melantonin dalam komposisi yang pas. Dalam kondisi itu, maka dengan sendirinya ciri-ciri kecerdasan spiritual akan muncul.”
“Tanpa ketiga syarat itu, agak sulit dipercaya. Misalnya seseorang mengaku dekat dengan Tuhan tapi hormon di tubuhnya dominan kortisol, yaitu hormon yang muncul pada saat orang stres, bagaimana mungkin? Seseorang yang dekat dengan Tuhan mestinya lebih banyak berada dalam kondisi khusyuk, kondisi rileks, dan hormon di tubuhnya pasti hormon yang bagus seperti hormon DHEA, serotonin, endorfin, dan melantonin”.
Mempelajari kecerdasan spiritual tidak bisa begitu saja lewat buku, karena hasilnya hanyalah pemahaman kecerdasan spiritual lewat logika, apalagi kalau membacanya sambil stres. Akan lebih efektif jika menggunakar brainwave technology, yaitu dengan mendengarkan CD musik yang berfungsi rnenarik gelornbang otak ke Alfa-Theta selama 20 menit pada pagi dan petang hari.
Kita juga bisa melatih kecerdasan spiritual lewat puasa dengan syarat puasa tersebut dijalankan dengan benar. Karena puasa bisa menurunkan gelornbang otak dari Beta ke Alfa-Theta sehingga rnembuat orang lebih sabar dan memunculkan keinginan untuk berbuat baik. Kalau itu berlanjut hingga 10 hari maka otaknya akan stabil beroperasi di Alfa-Theta. ” “Kalau hal itu bisa berlanjut hingga 20 hari, maka hormon-hormon yang baik dan menenangkan akan diproduksi oleh tubuh. Saat itu dia akan melihat hidup ini dengan cara lain, menjadi mudah bersyukur, mudah rnerasa terharu.”
” Memunculkan perasaan mudah bersyukur itu penting sekali karena rasa syukur bisa diartikan sebagai kemampuan menikmati hidup ini apapun kondisinya, sehingga susah atau senang rasanya tetap nikmat. Rasa syukur yang benar, dalam arti betul-betul menghayati nikmatnya hidup, juga sangat membantu memunculkan kecerdasan spiritual.www.google.com

Friday, November 16, 2012

Fungsi SQ

Mungkin ada beberapa orang yang bertanya tanya apa sih sebenarnya fungsi kecerdasan spiritual itu sendiri Mengapa kita harus bahkan perlu untuk memiliki kecerdasan spiritual di zaman seperti sekarang? Dari penelitian Deacon, menunjukkan bahwa kita membutuhkan perkembangan otak di bagian frontal lobe supaya kita bisa menggunakan bahasa. Perkembangan pada bagian ini memungkinkan kita menjadi kreatif, visioner dan fleksibel. Kecerdasan spiritual ini digunakan pada saat:
a. Kita berhadapan dengan masalah eksistensi seperti pada saat kita merasa terpuruk, terjebak oleh kebiasaan, kekhawatiran dan masalah masa lalu kita sebagai akibat penyakit dan kesedihan.
b. Kita sadar bahwa kita mempunyai masalah eksistensi dan membuat kita mampu menanganinya atau sekurang-kurangnya kita berdamai dengan masalah tersebut. Kecerdasan spiritual memberi kita suatu rasa yang menyangkut perjuangan hidup.
SQ adalah inti dari kesadaran kita. Kecerdasan spiritual ini membuat orang mampu menyadari siapa dirinya dan bagaimana orang memberi makna terhadap kehidupan kita dan seluruh dunia kita.
Orang membutuhkan perkembangan “kecerdasan spiritual (SQ)” untuk mencapai perkembangan diri yang lebih utuh.